“Keindahannya adalah kami memproduksi kopi sendiri”

Menjelajahi popularitas manual brewing di Indonesia

Meskipun Indonesia telah lama menjadi salah satu produsen kopi terkemuka dunia, budaya kedai kopinya relatif masih muda. Konsumsi domestik meningkat empat kali lipat di negara ini dalam 30 tahun terakhir; Saat ini, minuman kopi manis dengan kualitas lebih rendah yang dijual oleh pedagang kaki lima, seperti es kopi susu.

Namun, meningkatnya minat terhadap kopi yang dipimpin oleh generasi muda dan kelas menengah Indonesia yang terus berkembang berarti konsumsi juga meningkat. Hal ini menyebabkan munculnya kedai kopi khusus di seluruh negeri.

Dengan demikian, metode penyeduhan manual, perlengkapan umum budaya kopi spesial, mulai menjadi lebih populer di Indonesia. Terjangkau dan mudah diakses, mereka mengubah cara pandang orang Indonesia terhadap ekspor pertanian mereka yang paling berharga, dan menghadirkan kopi berkualitas kepada lebih banyak orang daripada sebelumnya.Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manual brewing di Indonesia, saya berbincang dengan dua ahli kopi dari negara tersebut. Baca terus untuk mengetahui apa yang mereka katakan.

MENGAPA MANUAL BREWING SANGAT POPULER DI INDONESIA?

Indonesia adalah produsen kopi terbesar keempat di dunia berdasarkan volume. Sebagian besar kopi yang ditanam di negara ini secara historis telah diekspor, dengan tujuan umum termasuk AS, Jepang, dan Italia.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, apresiasi yang lebih besar terhadap kopi spesial telah muncul di kalangan generasi muda negara ini dan kelas menengah yang terus berkembang. Dengan demikian, konsumsi dalam negeri (termasuk kopi yang ditanam di Indonesia) telah meningkat.

Hal ini sebagian dibantu oleh maraknya pembuatan bir manual di seluruh Indonesia, dari Bali hingga Jakarta. Moka pot dan tuang di atas drippers telah menjadi pemandangan yang akrab bagi banyak dari 270 juta penduduk negara itu.

Salah satu alasan mengapa manual brewing (bukan espresso) begitu populer di Indonesia adalah fakta bahwa biaya operasionalnya relatif rendah bagi pemilik kedai kopi.